Selasa, 19 Juli 2011

kulit manusia

Terdapat puluhan parasit yang bisa membuat hidup seseorang menderita atau sengsara, Parasit-parasit ini bisa masuk atau menembus kulit dan berkembang biak serta bertelur di dalam kulit manusia. Di beberapa wilayah, parasit ini sudah bisa diberantas, tapi di wilayah lain masih menjadi ancaman yang sangat nyata. Beberapa jenis parasit ini bisa berkembang biak di kulit manusia. Parasit apa sajakah itu?
Cacing filarial
Siklus hidup cacing filarial cukup menarik. Sebuah serangga seperti nyamuk akan menggigit dan memakan darah dari inang yang terinfeksi, larva dari filarial ini akan masuk ke serangga. Larva berkembang biak di dalam usus serangga dan setelah matang akan masuk ke korban lain melalui gigitan serangga. Setelah masuk ke inang maka akan melanjutkan siklusnya. Parasit ini bisa menyebabkan penyakit kaki gajah yaitu pembengkakan ekstrim pada tungkai dan bagian tubuh lainnya.
Kutu
Kutu merupakan parasit yang sulit ditemukan, tapi telurnya tidak. Terdapat tiga kategori kutu yang bisa mengganggu manusia yaitu kutu kepala, badan dan kutu kemaluan. Cara makan kutu adalah dengan menggigit dan minum darah dari inangnya. Kutu hanya pindah ke kulit saat ia akan makan, tapi untuk kutu kemaluan memang hidup secara langsung di kulit.
Parasit ini tidak bisa terbang atau melompat, tapi hanya bisa merangkak. Selain itu larva dari telur kutu ini akan menetas setelah beberapa hari dan seminggu kemudian telah menjadi dewasa serta mampu mereproduksi. Sebagian besar pengobatan untuk parasit kutu dalam bentuk obat cair seperti shampoo.
Kutu tuma
Kutu tuma dikenal dengan banyak nama termasuk kutu belatung dan kutu pasir, parasit ini akan hidup di kulit inangnya untuk makan. Kutu ini akan bernapas, buang air besar dan juga bertelur melalui sepasang kakinya di belakang. Kutu perempuan akan menembus kulit dan bertelur di sana, periodenya dapat berlangsung hingga tiga minggu.
Setelah itu kutu perempuan ini akan mati dan setelah telur menetas, kutu-kutu ini akan menggigit inangnya dan melanjutkan siklus hidupnya. Bintil (nodul) di kulit yang dibentuk oleh kutu ini akan membuat zat-zat lain mudah masuk sehingga berisiko infeksi. Infeksi dari kutu ini disebut dengan tungiasis. Selain itu kutu ini juga bisa menyebabkan necrosis (kematian jaringan) yang harus dihilangkan dengan cara pembedahan.
Screwworm
Parasit ini disebut juga dengan Cochliomyia hominivorax, bentuk dewasa dari serangga ini mirip dengan lalat. Serangga dewasa akan terbang mencari luka terbuka, lalu meletakkan ratusan telur di sekitar tepi luka. Setelah beberapa jam telur akan menetas dan larva mulai muncul. Larva ini akan bersembunyi masuk ke dalam daging melalui luka.
Tungau kudis, kurap
Makhluk mikroskopik ini bisa menjadi masalah yang besar dan penyebarannya melalui kontak kulit. Saat pertama kali terinfeksi, seseorang mungkin tidak memiliki gejala sampai dua bulan tapi tetap bisa menular. Kondisi yang parah menimbulkan kerak di kulit dan menjadi rumah bagi jutaan tungau untuk bertelur.
Salah satu gejala yang timbul adalah gatal, sehingga memicu seseorang untuk membuat luka di kulit akibat menggaruk. Luka ini bisa menjadi terinfeksi dan memperburuk kondisi seseorang. Biasanya dokter akan memberikan resep obat berupa lotion atau krim.
dikutip dari Howstuffworks,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar